CONTOH BISNIS PLAN: Bisnis Daur Ulang Sampah Plastik
Bisnis Daur Ulang Sampah Plastik
Deskripsi
Bisnis
1.1
Latar Belakan
Kurangnya
kesadaran akan limbah dan tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya
yang semakin bertambah mengakibatkan sampah terus menumpuk di Tempat Pembuangan
Air (TPA). Sampah yang umum ditemukan di TPA antara lain botol minuman,deterjen,
dan kantong plastik. Sampah-sampah yang kurang menarik tersebut membuat kita
enggan melihat bahkan meliriknya. Padahal jika kita mau mengolahnya dengan
benar, usaha ini dapat menjadi sumber daya. Berikut adalah data jumlah timbulan
sampah di Aceh tahun 2014-2017:
Menurut walikota Aceh Pak Aminullah Usman (10/03/19) sekitar 230
ton sampah dihasilkan masyarakat kota Banda Aceh setiap harinya. Angka ini
belum termasuk sampah yang masih di buang secara sembarangan dan lokasi lain
selain tempat pembuangan sampah yang ada di kota Banda Aceh. Ini merupakan
salah satu peluang yang dapat kami ambil untuk melakukan sebuah usaha bisnis “Daur
Ulang Sampah Plastik”
1.2 Visi Usaha
1.
Mengolah
kembali daur ulang sampah plastic bekas menjadi kerajinan rumah tangga yang
awet, bertahan lama dengan harga yang ekonomis.
2. Menjadikan usaha maju yang bergerak dalam bidang daur ulang sampah plastic dan barang bekas, sehingga banyak para pembisnis yang ingin menanamkan modalnya dan dapat mendapatkan keuntungan.
1.3 Misi Usaha
1. 1. Menjadikan
usaha yang kami jalankan ini ikut serta dan menjadi pelopor go green Indonesia
khususnya di Aceh.
2. 2. Menjalin
kerjasama baik dan berkesinambungan untuk kesuksesan bersama sama
3. 3. Membantu
pemerintah aceh untuk meminimalisirkan pencemaran sampah di Aceh
4. 4. Menjadikan
semua barang bekas berguna kembali bagi kehidupan masyarakat baik tingkat bawah
maupun tingkat atas.
5.
Meminimalisir
polusi udara akibat pembakaran sampah bekas oleh beberapa kalangan masyarakat.
BAB II
2.1
ANALISA PASAR
2.1.1
Segmentasi Pasar
1.
Segmentasi
Geografis
Bahan-bahan yang diprouksi oleh usaha Go Green akan disalurkan lagi
atau di jual ke industri-industri terutama di wilayah kota Banda Aceh. Bahan-bahan
yang diprouksi juga dipasarkan melalui media online.
2.
Segmentasi
Demografis
Produk daur ulang sampah plastik yang dipasarkan dapat menjangkau
ke semua konsumen,baik untuk masyarakat menengah ke atas maupuan menengah ke
bawah. Produk daur ulang sampah plastik ini bisa diolah menjadi tas, vas bunga,
dompet, kotak pensil, tempat tisu, keranjang, perhiasan non plastik seperti
gelang, kalung, bros, sandal, dll.
3.
Segmentasi
Psikografis
Produk daur ulang sampah plastik dan ditujukan kepada konsumen sebagai
pelengkap kebutuhan sehari-hari, hiasan yang dipajang di rumah, dan juga
berguna untuk membawa barang belanjaan.
2.1.2 Targetting
Target pasar dari
usaha Go Green adalah untuk masyarakat menengah ke atas maupun menengah ke
bawah baik remaja, anak-anak, dan juga di fokuskan untuk ibu rumah tangga
karena ibu-ibu suka berbelanja dan membawa barang yang lumayan banyak sehingga
ibu-ibu butuh keranjang maupun tas, dengan menggnakan produk yang kami jual
secara tidak langsung ibu-ibu sudah tidak menggunakan kantong plastik lagi dan
juga mengurangi pemakaian kantong plastik, karena sifat plastik ini lama
terurai dan juga dapat merusak lingkungan. Sedangkan remaja, remaja suka
menggunakan barang-barang yang unik dan menarik seperti tas, dan hiasan
lainnya.
Produk Go Green akan di distribusikan ke pasar tradisional, modern
dan juga di promosikan lewat media sosial seperti Instagram, Watshupp, dan
Facebook. Untuk masalah harga produk ini menawarkan harga yang terjangkau dan
ringan di kanton mulai dari harga Rp 10.000 sampai RP 60.000.
2.1.3 Possitioning
Tag line usaha Go Green adalah “Reuse, Reduce, Recycle” makna
dari tag line ini adalah mengajak konsumen untuk mengurangi pemakaian sampah
plastik dan mengajak masyarakat untuk lebih mencintai bumi dan menjaga
lingkungan dengan cara memanfaatkan sampah untuk di daur ulang.
2.2 Manajemen Organisasi
·
Nama
usaha: Go Green
·
Pemilik
usaha: Rekha, Destari, Safinatun Naja, Neli Afrida, Nadia Adhianti.
·
Direktur:
Rekha
·
Manajer
keuangan: Destari
·
Manajer
Operasional: Safinatun Naja.
·
Manajer
Pemasaran: Nadia Adhianti dan Neli Afrida
2.3 Gambaran Usaha
Bagi mayoritas penduduk sampah adalah benda jelek, kotor, bau,
jorok, sumber masalah dan kurang berharga sehingga dibuang. Sebaliknya,
sesungguhnya sampah adalah peluang bisnis yang sangat luar biasa :
1.
Kesadaran
masyarakat akan pentingnya perbaikan kualitas lingkungan hidup melahirkan
kebutuhan akan produk daur ulang
2.
Beberapa
Pemda telah mengeluarkan Perda untuk membatasi penggunaan kantong plastik,
melahirkan kebutuhan akan produk pengganti kantong plastic sesuai dengan Surat
Edaran Nomor 71/Men-LHK-II/2015 oleh
Menteri Lingkungan Hidup.
3.
Setiap
Pemda kelimpungan menghadapi masalah sampah. Dukungan diberikan kepada
masyarakat yang berpartisipasi mengurangi timbulan sampah.
4.
Perusahaan
penghasil sampah kemasan mengalami kesulitan untuk mengolah sampahnya sendiri
sebagaimana diwajibkan dalam UU No 18/2008 dan PP N082/2012 Tentang Pengelolaan
Sampah.
5.
Di
setiap kota khususnya di Banda Aceh terdapat ratusan ton sampah plastik yang
belum terolah, padahal dibutuhkan waktu 100 - 400 tahun sampah plastik bisa
terurai kembali.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat di prediksikan bahwa prospek
usaha Go Green sangat menguntungkan. Daur ulang sampah plastik sangat berperan
untuk mengurangi dampak pencemaran
kemasan plastik terhadap lingkungan. Sebagaimana kita ketahui, selain sampah
organik yang kemudian umumnya dimanfaatkan sebagai kompos, ada juga sampah non
organik atau disebut juga sampah yang tidak dapat hancur, di antara nya limbah
kemasan plastik. Dengan itu kita dapat mengubahnya menjadi barang barang kerajinan
daur ulang bernilai ekonomis.
2.4 Analisa Produksi
Bahan yang digunakan dalam memproduksi Go Green:
·
Plastik
Plastik dapat didaur kembali. Saat
ini di berbagai produk plastik terdapat kode mengenai jenis plastik yang
membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur ulang. Suatu
kode di kemasan yang berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di
tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka tertentu menunjukkan jenis
plastik tertentu, dan kadang-kadang diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE
untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga
mempermudah proses daur ulang. Jenis kode plastik yang umum beredar
diantaranya:
ü PET (Polietilena tereftalat). Umumnya terdapat pada botol minuman
atau bahan konsumsi lainnya yang cair.
ü HDPE (High Density Polyethylene, Polietilena berdensitas tinggi)
biasanya terdapat pada botol deterjen.
ü PVC (polivinil klorida) yang biasa terdapat pada pipa, rnitur, dan
sebagainya.
ü LDPE (Low Density Polyethylene, Polietilena berdensitas rendah)
biasa terdapat pada pembungkus makanan.
ü PP (polipropilena) umumnya terdapat pada tutup botol minuman,
sedotan, dan beberapa jenis mainan.
Dengan plastik
kami bisa menghasilkan banyak produk kreasi seperti Tas, Gantungan dinding dll
·
Kertas
Dalam hal ini kertas dapat didaur ulang dengan mencampurkan kertas
bekas yang telah dijadikan pulp dengan materila kertas baru. Namun kertas akan
selalu mengalami penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Kertas juga banyak
menghasilkan kreasi seperti Keranjang dll.
1)
Nilai
dari produk yang ditawarkan:
Produk yang kami tawarkan memiliki
kelebihan tersendiri, diantaranya sebagai berikut :
1.
Mudah
dibawa kemanapun dan disimpan
2.
Harga
lebih terjangkau karena menggunakan bahan bekas
3.
Memiliki
bentuk yang unik dan beraneka warna
4.
Mudah
dibersihkan dan tahan lama
2)
Costumer
Relationship.
Shani dan Chalasani (1992) mendefinisikan customer relationship merupakan hubungan
pemasaran sebagai upaya untuk mengidentifikasi, me-maintain, dan membangun
jaringan dengan konsumen individu dan secara berkelanjutan, semakin
memperkuatkan jaringan untuk saling
menguntungkan kedua belah pihak, melalui interaksi pribadi dan nilai-nilai kontak yang ditambahkan selama periode
panjang.
Dalam usaha ini kami membentuk hubungan dengan pelanggan melalui
media online yaitu dapat melalui WA, massage di Instagram maupun Facebook. Kami
juga menerima testimoni, kritik dan saran dari konsumen sehingga kami
mengetahui seberapa jauh kualitas produk yang kami jual. Pembayaran bisa
dilakukan secara cash maupun transfer melalui bank. Kami juga melakukan
pengiriman melaui jasa JNE, Gojek, ataupu Cash On Delivery (COD) dimana
pelanggan bisa bertatap muka langsung dengan kami sesuai jadwal yang telah di sepakati.
BAB III
3.1
Analisis SWOT
Analisis SWOT menurut Rangkuti (2009) adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis sebagai dasar perencanaan untuk merumuskan strategi
perusahaan di masa depannya. Analisis ini terbagi menjadi dua bagian yaitu analisis
lingkungan eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman serta analisis
lingkungan internal yaitu kekuatan dan kelemahan. Berikut uraian faktor dari
analisis SWOT:
1)
Strength
(Kekuatan)
a.
Keunggulan
produk Go Green ini merupakan suatu produk yang memberikan keindahan dengan
mengangkat nilai sebuah limbah menjadi barang yang memiliki harga jual.
Bahan-bahan yang dibutuhkan relatif mudah terjangkau.
b.
Keterampilan
dan keahlian Produk yang kami tawarkan berasal dari keterampilan mengubah
limbah menjadi sesuatu produk yang memiliki harga jual yang terjangkau.
c.
Bahan
baku mudah di dapat Bahan baku pembuatan produk Go Green ini tersedia banyak
dan harganya pun relatif murah. Serta jenisnya beranekaragam sehingga konsumen
dapat memilih sesuai selera.
d.
Produk
yang kami tawarkan disukai oleh berbagai kalangan usia dan jenis kelamin.
2)
Weakness
(Kelemahan)
a.
Belum
memiliki cukup pengalaman. Pengalaman untuk memulai usaha yang masih sangat
minim merupakan suatu kelemahan yang harus diatasi.
b.
Kurangnya
strategi pemasaran Kurangnya strategi
dalam pemasaran menjadi kendala dalam menjalankan usaha ini, hal ini
dikarenakan produk daur ulang sampah bekas bukan merupakan kebutuhan primer,
jadi untuk mengatasi hal tersebut diperlukan strategi yang lebih baik lagi dan
lebih menarik lagi.
3)
Opportunities
(Peluang)
a.
Peluang
usaha tas daur ulang mulai dilirik oleh
para pengusaha. Peluang usaha daur ulang sampah plastik ini bahkan mampu
menjanjikan keuntungan yang tinggi. Sekarang banyak sekali peminat produk daur
ulang sampah plastik dengan bermacam-macam bentuk dan warna. Ada yang dijual
dengan online shop ataupun di home industri. Konsumen bisa mendapatkan produk
kami dengan kisaran harga mulai dari Rp 10.000,- sampai Rp 60.000,- dimana
desain yang ditawarkan beraneka bentuk.
b.
Produk
yang kami jual ini unik dan menarik sehingga dapat menarik konsumen dengan
mudah.
4)
Threats
(Ancaman)
a.
Munculnya
usaha yang memproduksi produk serupa, namun dengan harga yang lebih murah.
Serta kosumen yang berfikir realistis akan berfikir bahwa produk daur ulang
merupakan kebutuhan tambahan sehingga patut dipertimbangkan kembali sebelum
membeli produk tersebut.
b.
Banyaknya
masuk produk impor yang mearik dan harganya juga relatif murah ini merupakan
ancaman bagi kami untuk terus berkreasi dan berinovasi.
3.2 Strategi Pemasaran
1)
Go
Green menawarkan produk yang menarik dan unik serta berkualitas sehingga
terciptanya loyalitas bagi konsumen
2)
Go
Green juga melakukan promosi melalui iklan seperti dengan brosur, internet,
sosial media, situs web, dll.
3)
Go
Green juga melakukan promosi bagi siapa bisa mengumpulkan sampah minimal 2kg
akan mendapatkan bonus yaitu dompet unik Go Green dari plastik.
4)
Go
Green juga hadir untuk memasarkan produknya di pameran-pameran kampus maupun di
luar kampus seperti di Blang padang.
3.3 Strategi Harga
Dalam strategi harga, produk ini sengaja diluncurkan dengan harga
yang cukup murah. Hal itu karena keunggulan produk kami yang memiliki cost
production yang rendah. Dengan ini, masyarakat mendapat pilihan produk unik
yang berkualitas tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.
No |
Jenis Produk |
Harga |
1 |
Tas Plastik |
Rp
60.000 |
2 |
Dompet unik |
Rp 20.000 |
3 |
Keranjang
Variasi |
Rp
30.000 |
4 |
Gantungan imut |
RP 10.000 |
5 |
Vas
bunga cantik |
Rp
45.000 |
6 |
Kotak Tisu |
Rp 15.000 |
Note:
*Harga ini dapat berubah sesuai dengan ukuran produk yang diminati
oleh pelanggan.
*Barang yang Go Green produksikan bukan hanya yang tertera diatas
saja, tetapi kami juga menerima request dari pelanggan sesuai yang mereka
inginkan
3.4 Strategi Pengembangan Usaha
Untuk pengembangan
usaha, Go Green melakukan strategi sebagai berikut:
Ø Merencanakan pendirian Toko di sekitaran Pasar Aceh, karena
didaerah tersebut merupakan pusat pembelanjaan, banyak wisatawan yang
berkunjung dan berbelanja di sana.
Ø Dengan adanya usaha ini, bisa memberi peluang bagi mereka yang
membutuhkan pekerjaan sehingga angka pengangguran di Aceh dapat berkurang.
Ø Menjalin kerja sama dengan orang yang bersedia mengutip sampah,
sehingga kami lebih mudah mendapatkan sampah-sampah plastik yang ingin kami
olah. Kami memberikan dua reward dengan ketentuan bisa memilih salah satunya
yaitu dengan cara barter sampah plastik dengan satu produk go green atau bisa mendapatkan
uang dari sampah plastik yang dijual kepada go green.
Ø Kami juga membuka peluang bagi investor yang ingin bekerjasama
dengan usaha Go Green ini
Ø Kami sangat berharap semoga usaha yang kami jalankan ini berkembang
hingga ke tingkat Internasional.
3.5 CSR (Coorperate Social
Responsibility)
Ø Membuka lapangan kerja baru
Ø Meninkatkan pendapatan masyarakat
Ø Mencegah dan mengatasi pencemaran lingkungan
Ø Mencegah timbulnya penyakit yag disebabkan oleh penumpukan sampah
Ø Meningkatkan daya kreatifitas masyarakat
Ø Membantu meciptakan lingkungan yang bersih dan sehat\
Ø Membantu menekan dan mengurangi polusi di lingkungan sekitar anda.
BAB
IV
4.1 Analisis Keuangan
4.1.1 Kepemilikan
sosial
Sumber modal usaha ini menggunakan
akad musyarakah (syirkah) yaitu akad kerjasama dimana antara dua pihak atau
lebih dimana masing masing pihak
memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa ketentuan dibagi berdasarkan
kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana.
Rekha Rp
3.000.000
Fina Rp
3.000.000
Destari Rp 3.000.000
Nelly Rp 3.000.000
Nadia Rp 3.000.000
4.1.2
Proyeksi keuntungan
No |
JenisProduk |
HargaJual |
Modal |
Profit sebelumbeban |
1 |
TasPlastik |
Rp 60.000 |
15.000 |
Rp 45.000 |
2 |
Dompetunik |
Rp 20.000 |
10.000 |
Rp 10.000 |
3 |
Keranjangvariasi |
Rp 30.000 |
10.000 |
Rp 20.000 |
4 |
GantunganImut |
Rp 10.000 |
5.000 |
Rp 5.000 |
5 |
Vas bungacantik |
Rp 45.000 |
10.000 |
Rp 35.000 |
6 |
Kotaktisu |
Rp 15.000 |
5.000 |
Rp 10.000 |
4.1.3
Analisa keuangan
No |
kebutuhan |
Quantity |
Harga |
Total |
1 |
Sewatoko per
tahun |
|
Rp 12.000.000 |
12.000.000 |
2 |
Bahan baku beserta perlengkapan
pendukung nya |
|
Rp. 600.000 |
600.000 |
3 |
Biaya listrik
dan air |
|
Rp 400.000 |
4.00.000 |
4 |
Mesin jahit |
1 |
RP. 2000.000 |
2000.000 |
Total |
Rp.
15.000.000 |
4.1.4
Target Penjualan Per Bulan
No |
JenisProduk |
Quantity |
Profit per produk |
Selisihpenjualan |
1 |
TasPlastik |
50 |
Rp 60.000 |
3.000.000 |
2 |
Dompetunik |
100 |
Rp 20.000 |
2.000.000 |
3 |
Keranjangvariasi |
70 |
Rp 30.000 |
2.100.000 |
4 |
GantunganImut |
200 |
Rp 10.000 |
2.000.000 |
5 |
Vas bungacantik |
90 |
Rp 45.000 |
4.050.000 |
6 |
Kotaktisu |
95 |
Rp 15.000 |
1.425.000 |
Total |
RP.
14.575.000 |
4.1.5
Target BEP
No |
Biaya operational/bulan |
Total |
1 |
Listrik Dan air |
Rp.400.000 |
2 |
Paket internet |
Rp.80.000 |
3 |
BiayaPemeliharaan |
Rp.150.000 |
4 |
Gaji 2 Karyawan |
Rp. 2.000.000 |
|
Total |
Rp.2.630.000 |
Jadi:
Keuntungan
Bersih: RP. 14.575.000- Rp.2.630.000 = Rp. 11.945.000
BEP
per bulan: Rp. 15.000.000 - Rp. 11.945.000 = Rp. 3.055.000
GO GREEN… Reduce Reuse Recycle J J
Komentar
Posting Komentar